Kamis, 17 Maret 2011
Pelajaran dan Pembelajaran
Berpacu dengan waktu untuk terus mematangkan persiapan sebelum berlaga di perlombaan debat konstitusi di UKSW, Salatiga. Persiapan dirasa masih kurang matang. Namun tidak sedikitpun mengurangi semangat kami untuk terus berlatih. Juara tahun lalu harus kami pertahankan. ayo semangat kawan-kawan!! bagian bakti pada almamater. Harumkan almamatermu!!
Sabtu, 20 Juni 2009
PERTANYAAN YANG BUTUH JAWABAN SEGERA
saat belajar untuk persiapan UAS (he..he... belaja jugar...^_^), untuk mata kuliah HTN (hukum tata negara), dengan bahan yang luar biasa, slah satunya adalah PEMILIHAN UMUM. Mengapa pemilu merupakan instrumenpenting dalam demokrasi??
1.pemilu memungkinkan terjadinya peralihan kepemimpinan secara tertib dan damai (apakah pemilu kita sudah demikian???)
2. Pemilu memungkinkan terjadinya pergantian pejabat yang akan mewakili kepentingan rakyat di lembaga perwakilan.( ho...ho... benarkah mewakili kepentinangan rakyat??? jangan2 "rakyat " itu makhluk apa?!)
3. melaksanakan prinsip kedaulatan rakyat
4. melaksankan prinsip hak asasi warga negra
kemudian, bagian yang tidak terpisahkan dari PEMILU yaitu PARTAI POLITIK. Partai politik sebagai penata aspirasi rakyat untuk dijadikan public oponionyang lebih sistematis sehingga dpat dijadikan dasar pembuatan keputusan yang teratur.
adapun fungsi dari partai politi menurut Miriam Budiarjo adalah:
1. Sarana komunikasi politik(artikulasi kepentingan masyarakat)
2. Sosialisasi politik (memasyarakatkan ide, visi yang menjadi pilihan parpol kepada masyarakat untuk mendapat feedback)
3. rekruitmen politik (sebagai kendaraan yang sah untuk menyeleksi kader pemimpin negara dalam jenjang tertentu)
4. pengatur konflik (sarana agregasi kepentingan yang menyalurkan ragam kepentinganyang berbeda-beda melalui saluran kelembagaan partai politik )
nah, yang menjadikan pertanyaan besar bagi saya adalah, apakah fungsi dari parpol ini berjalan sebagaimana mestinya?????
ya...walaupun jawabannya sudah dapat ditaksir, tetapi adakah yang bisa menjelaskan kepada saya bagaimana mengefektifkan fungsi parpol ditengah konflik kepentingan saat ini??
agar teori Miriam Budiarjo ini dapat diamalkan sepenuhnya oleh parpol, untuk Indonesia lebih baik....
(syukur2 ada "anak HTN" yg bantuin, terutama yg bernisial M******KP)
1.pemilu memungkinkan terjadinya peralihan kepemimpinan secara tertib dan damai (apakah pemilu kita sudah demikian???)
2. Pemilu memungkinkan terjadinya pergantian pejabat yang akan mewakili kepentingan rakyat di lembaga perwakilan.( ho...ho... benarkah mewakili kepentinangan rakyat??? jangan2 "rakyat " itu makhluk apa?!)
3. melaksanakan prinsip kedaulatan rakyat
4. melaksankan prinsip hak asasi warga negra
kemudian, bagian yang tidak terpisahkan dari PEMILU yaitu PARTAI POLITIK. Partai politik sebagai penata aspirasi rakyat untuk dijadikan public oponionyang lebih sistematis sehingga dpat dijadikan dasar pembuatan keputusan yang teratur.
adapun fungsi dari partai politi menurut Miriam Budiarjo adalah:
1. Sarana komunikasi politik(artikulasi kepentingan masyarakat)
2. Sosialisasi politik (memasyarakatkan ide, visi yang menjadi pilihan parpol kepada masyarakat untuk mendapat feedback)
3. rekruitmen politik (sebagai kendaraan yang sah untuk menyeleksi kader pemimpin negara dalam jenjang tertentu)
4. pengatur konflik (sarana agregasi kepentingan yang menyalurkan ragam kepentinganyang berbeda-beda melalui saluran kelembagaan partai politik )
nah, yang menjadikan pertanyaan besar bagi saya adalah, apakah fungsi dari parpol ini berjalan sebagaimana mestinya?????
ya...walaupun jawabannya sudah dapat ditaksir, tetapi adakah yang bisa menjelaskan kepada saya bagaimana mengefektifkan fungsi parpol ditengah konflik kepentingan saat ini??
agar teori Miriam Budiarjo ini dapat diamalkan sepenuhnya oleh parpol, untuk Indonesia lebih baik....
(syukur2 ada "anak HTN" yg bantuin, terutama yg bernisial M******KP)
Minggu, 07 Juni 2009
rapat GBHD KMFH 070609
cukup membosankan ternyata rapat dengan agenda membahas pasal per pasal. gak cocok jadi anggota dewan nih... (^_^)
tetapi, terlepas dari itu semua, banyak pelajaran dan pembelajaraan dari ini semua. Melatih kesabaran, fokus, bertanggung jawab, totalitas, dan lain sebagainya.
tetapi, terlepas dari itu semua, banyak pelajaran dan pembelajaraan dari ini semua. Melatih kesabaran, fokus, bertanggung jawab, totalitas, dan lain sebagainya.
Rabu, 13 Mei 2009
Tipe-Tipe Pemimpin
Melihat kondisi prihatin Indonesia saat ini, sungguh membuat miris hati diri ini. Banyak orang-orang bertarung atas nama kekuasaan (akankah suatu saat aku juga begitu? Naudzubillahi min dzalik, jangan sampe terjadi deh!). Mereka melegalisasi segala cara untuk memperoleh jabatan kekuasaan yang ah, mengerikan sekali. Banyak akhirnya para caleg-caleg itu jadi gila, sakit jiwa, depresi, stres, pneumonia, dll penyakit psikologis! Ck, ck, naudzubillah jangan sampai itu menimpa diriku kelak. Setelah pilek eh, pileg (pemilihan legislatif) usai, pilpres kembali dateng. Katanya tanggal 8 Juli dan mulai lagi deh peperangan untuk motivasi yang gak jelas. Kekuasaan atau kesejahteraan bangsa dan negara??? Macam-macam koalisi, presiden berantem ama wakilnya, oposisi mulai mencuat dimana-mana. partai2 pemenang pileg akhirnya sibuk menyiapkan pertempuran sementara itu rakyat dilupakan dan nasib mereka luntang-luntung.
Ya Allah, sungguh prihatin. Kondisi negeri lagi susah dan rakyat sangat membutuhkan mereka, para penggede itu kian menggedekan kekuasaan dan jabatan mereka. Mereka semakin menggedekan hawa nafsu mereka akan kekuasaan. Mereka bukanlah tipe pemimpin sejati yang dicintai rakyatnya seperti Soekarno, Hatta, Natsir, dll. Mereka adalah tipe penggede atau yang lebih rendah lagi penggembira.
Kok ada dua gtu sih? Dulu aku pernah baca majalah, ada cerita seperti ini. Ada 4 tipe orang yang memerintah suatu negara :
1. Tipe Pemimpin
2. Tipe Penguasa
3. Tipe Penggede
4. Tipe Penggembira
1. Tipe Pemimpin adalah mereka yang benar-benar serius memerintah negeri bukan demi kekuasaan atau jabatan tapi demi kesejahteraan rakyatnya. Mereka adalah tipe orang-orang yang benar-benar peduli akan nasib bangsanya dan mereka bukanlah orang yang haus dan gila jabatan.Hidup mereka sederhana, tidak suka bermewah-mewahan. Kalaupun kaya, mereka benar-benar menafaatkan kekayaannya untuk emmbangun negeri menuju sejahtera, adil dan makmur. Mereka meyakini bahwa jabatan adalah amanah sehingga jabatan akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat. Sehingga apabila mereka memangku suatu jabatan, terucaplah kalimat, "Innalillahi wa inna ilaihi raji'un". Selain itu orang-orang bertipe pemimpin adalah mereka yang selalu mematri keikhlasan dalam hatinya apabila mereka harus melepaskan suatu jabatan kelak dan diberikan kepada orang lain. Mereka adalah orang-orang rendah hati dan senantiasa meyakini masih banyak yang lebih baik dibandingkan mereka. Orang-orang seperti inilah yang didamba masyarakat namun masih sedikit sekali jumlahnya. Contoh pemimpin sejati : Rasulullah Muhammad SAW. Tahukah kamu apa yang dikatakan beliau menjelang ajalnya? "Ummati, ummati (umatku, umatku)," kata Nabi. Mengapa demikian? Itu karena besarnya rasa cinta Nabi kepada umatnya. Beliau adalah seorang yang sederhana, penuh kasih sayang kepada orang-orang di sekitarnya, begitu membuat semua orang cinta kepadanya. Inilah karakter pemimpin sejati yang seharusnya diteladani semua orang di negeri ini, bahkan kepada para pejabat sekalipun. Pengen tahu tentang beliau, bacalah sirah-sirahnya, banyak sekali (Rajin baca, dong). Bahkan penjelasan tentang sirah-sirah beliau, kepemipinannya, manhaj dakwahnya, banyak sekali buku-buku tentang beliau SAW (Tapi jangan baca karya2 orientalis-liberalis, ya. bahaya kecuali kalo kamu kuat iman ;)).
2. Tipe Penguasa adalah mereka yang bersifat kebalikan dari tipe pemimpin. Kebalikannya aja. Tipe orang-orang seperti ini adalah mereka yang sukanya kekuasaan atau gila kekuasaan, gila jabatan. Pengennya jabatan terus karena ia seneng berada di atas dan ia gak mau melepaskan jabatannya itu. "Ogah banget!" katanya gtu. Dia bukan orang yang amanah terhadap jabatannya dan selalu menjilat rakyat menjelang pemilu namun setelah pemilu usai dan ia terpilih, ia lupa ama konstituennya dan asyik bergelimang jabatan, harta, dan wanita (bukan istri dan putri2nya, tapi WIL-nya, hehe). Biasanya tipe orang-orang seperti ini banyak skandalnya dan sering dimuat dalam media massa dan kerjanya cuma mengelak doang. Kemudian dalam memerintah kerjanya menzalimi orang dan diktator dan ketika pemilu, dia merebut jabatan itu dengan segala cara (korupsi, pergi ke dukun, suap menyuap, mencurangi DPT, menggelembungkan suara bahkan ngelakuin black campaign). Tipe orang-orang kayak gini, bukanlah orang-orang yang bersih dan tidak sepantasnya dipercaya deh! Contohnya ada banyak, kok. Tapi gak usah disebuti satu persatu, ya? Cari sendiri aja, kan gampang. Ok?
3. Tipe Penggede justru lebih beda lagi. Kalo Tipe Penguasa setidaknya ia masih punya wibawa dan jiwa kepemimpinan yang kuat. Tapi kalo ini justru sebaliknya. Ia bukan orang yang berwibawa apalagi tidak punya jiwa kepemimpinan sedikitpun. Namun kesamaannya ia adalah orang yang suka haus kekuasaan dan demennya bertarung dengan cara kotor juga dan suka banyak omong janji ini-itu di pemilu dan pilkada. Orang kayak gini gampang dicocok hidungnya oleh asing dan ia juga bukan orang yang peduli terhadap nasib bangsanya. Kalo Tipe Penguasa masih ada rasa kepedulian meski tidak banyak. Tipe ini biasanya banyak bergelimang skandal dan kerjaannya rapat kalo ia anggota legsilatif tapi malah tidur di tengah rapat. Kenapa namanya penggede? Karena kekuasaannya kalo makin gede ia main sumringah dan senyumnya makin gede aja kayak baliho2 pilek, eh salah lagi, pileg kemaren maksudnya. Orang-orang seperti ini banyak juga kok, anda bisa cari sendiri siapa yang berkarakter tipe penggede di senayan dan istana.
4. Tipe Penggembira. Orang-orang bertipe penggembira biasanya selalu gembira begitu menerima kekuasaan atau jabatan. Biasanya mereka lebih mengekor dengan orang-orang tipe penggede. Dia juga bukan orang yang profesional dalam bidangnya namun malah coba2 mangku jabatan di senayan. Mereka hanya ingin menggembirakan suasana saja kali. Tipe Penggembira juga cukup banyak, dan kita juga harus hati-hati dalam menghadapi orang kayak gini. Karena sudah pasti kerjanya tidak pernah serius dalam memikirkan negara dan pemerintahan dan hanya sekedar menjadi pelengkap kekuasaan. Yah, namanya juga orang-orang tipe penggembira, karna kerjanya hanya cari sensasi saja sebagai penambah tawa para penguasa di senayan dan istana, tawa diatas penderitaan rakyat Indonesia.
Nah, adakah kamu termasuk 4 tipe ini, mudah2an kita masuk dalam tipe nomor satu. Naudzubillah deh, jangan sampai kita menjadi penguasa, penggede apalagi penggembira. Karna pada dasarnya kita adalah pemimpin. "Setiap kamu adalah pemimpin dan kepemimpinan itu akan dimintai pertanggungjawaban kelak." (Rasulullah SAW). Pengen jadi pemimpin yang dicintai rakyat dan bukan karna motivasi kekuasaan? Contohlah Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Bahkan Michael Hart pun menenmpatkan Rasulullah dalam urutan pertama dalam seratus tokoh pemimpin dunia.Bahkan bukan karna sekedar dicintai rakyat, kita pun juga turut mencintai rakyat. Jadilah pemimpin, bukan penguasa, penggede apalagi penggembira. Mari kita liat pertarungan para penggede di Pilpres kali ini. Akan seperti apakah nasib bangsa ini kelak di masa depan? Maka jadilah kamu pemimpin, mudah2an kita bisa menyelamatkan Indonesia dibawah naungan ridha Allah SWT.
Ya Allah, sungguh prihatin. Kondisi negeri lagi susah dan rakyat sangat membutuhkan mereka, para penggede itu kian menggedekan kekuasaan dan jabatan mereka. Mereka semakin menggedekan hawa nafsu mereka akan kekuasaan. Mereka bukanlah tipe pemimpin sejati yang dicintai rakyatnya seperti Soekarno, Hatta, Natsir, dll. Mereka adalah tipe penggede atau yang lebih rendah lagi penggembira.
Kok ada dua gtu sih? Dulu aku pernah baca majalah, ada cerita seperti ini. Ada 4 tipe orang yang memerintah suatu negara :
1. Tipe Pemimpin
2. Tipe Penguasa
3. Tipe Penggede
4. Tipe Penggembira
1. Tipe Pemimpin adalah mereka yang benar-benar serius memerintah negeri bukan demi kekuasaan atau jabatan tapi demi kesejahteraan rakyatnya. Mereka adalah tipe orang-orang yang benar-benar peduli akan nasib bangsanya dan mereka bukanlah orang yang haus dan gila jabatan.Hidup mereka sederhana, tidak suka bermewah-mewahan. Kalaupun kaya, mereka benar-benar menafaatkan kekayaannya untuk emmbangun negeri menuju sejahtera, adil dan makmur. Mereka meyakini bahwa jabatan adalah amanah sehingga jabatan akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat. Sehingga apabila mereka memangku suatu jabatan, terucaplah kalimat, "Innalillahi wa inna ilaihi raji'un". Selain itu orang-orang bertipe pemimpin adalah mereka yang selalu mematri keikhlasan dalam hatinya apabila mereka harus melepaskan suatu jabatan kelak dan diberikan kepada orang lain. Mereka adalah orang-orang rendah hati dan senantiasa meyakini masih banyak yang lebih baik dibandingkan mereka. Orang-orang seperti inilah yang didamba masyarakat namun masih sedikit sekali jumlahnya. Contoh pemimpin sejati : Rasulullah Muhammad SAW. Tahukah kamu apa yang dikatakan beliau menjelang ajalnya? "Ummati, ummati (umatku, umatku)," kata Nabi. Mengapa demikian? Itu karena besarnya rasa cinta Nabi kepada umatnya. Beliau adalah seorang yang sederhana, penuh kasih sayang kepada orang-orang di sekitarnya, begitu membuat semua orang cinta kepadanya. Inilah karakter pemimpin sejati yang seharusnya diteladani semua orang di negeri ini, bahkan kepada para pejabat sekalipun. Pengen tahu tentang beliau, bacalah sirah-sirahnya, banyak sekali (Rajin baca, dong). Bahkan penjelasan tentang sirah-sirah beliau, kepemipinannya, manhaj dakwahnya, banyak sekali buku-buku tentang beliau SAW (Tapi jangan baca karya2 orientalis-liberalis, ya. bahaya kecuali kalo kamu kuat iman ;)).
2. Tipe Penguasa adalah mereka yang bersifat kebalikan dari tipe pemimpin. Kebalikannya aja. Tipe orang-orang seperti ini adalah mereka yang sukanya kekuasaan atau gila kekuasaan, gila jabatan. Pengennya jabatan terus karena ia seneng berada di atas dan ia gak mau melepaskan jabatannya itu. "Ogah banget!" katanya gtu. Dia bukan orang yang amanah terhadap jabatannya dan selalu menjilat rakyat menjelang pemilu namun setelah pemilu usai dan ia terpilih, ia lupa ama konstituennya dan asyik bergelimang jabatan, harta, dan wanita (bukan istri dan putri2nya, tapi WIL-nya, hehe). Biasanya tipe orang-orang seperti ini banyak skandalnya dan sering dimuat dalam media massa dan kerjanya cuma mengelak doang. Kemudian dalam memerintah kerjanya menzalimi orang dan diktator dan ketika pemilu, dia merebut jabatan itu dengan segala cara (korupsi, pergi ke dukun, suap menyuap, mencurangi DPT, menggelembungkan suara bahkan ngelakuin black campaign). Tipe orang-orang kayak gini, bukanlah orang-orang yang bersih dan tidak sepantasnya dipercaya deh! Contohnya ada banyak, kok. Tapi gak usah disebuti satu persatu, ya? Cari sendiri aja, kan gampang. Ok?
3. Tipe Penggede justru lebih beda lagi. Kalo Tipe Penguasa setidaknya ia masih punya wibawa dan jiwa kepemimpinan yang kuat. Tapi kalo ini justru sebaliknya. Ia bukan orang yang berwibawa apalagi tidak punya jiwa kepemimpinan sedikitpun. Namun kesamaannya ia adalah orang yang suka haus kekuasaan dan demennya bertarung dengan cara kotor juga dan suka banyak omong janji ini-itu di pemilu dan pilkada. Orang kayak gini gampang dicocok hidungnya oleh asing dan ia juga bukan orang yang peduli terhadap nasib bangsanya. Kalo Tipe Penguasa masih ada rasa kepedulian meski tidak banyak. Tipe ini biasanya banyak bergelimang skandal dan kerjaannya rapat kalo ia anggota legsilatif tapi malah tidur di tengah rapat. Kenapa namanya penggede? Karena kekuasaannya kalo makin gede ia main sumringah dan senyumnya makin gede aja kayak baliho2 pilek, eh salah lagi, pileg kemaren maksudnya. Orang-orang seperti ini banyak juga kok, anda bisa cari sendiri siapa yang berkarakter tipe penggede di senayan dan istana.
4. Tipe Penggembira. Orang-orang bertipe penggembira biasanya selalu gembira begitu menerima kekuasaan atau jabatan. Biasanya mereka lebih mengekor dengan orang-orang tipe penggede. Dia juga bukan orang yang profesional dalam bidangnya namun malah coba2 mangku jabatan di senayan. Mereka hanya ingin menggembirakan suasana saja kali. Tipe Penggembira juga cukup banyak, dan kita juga harus hati-hati dalam menghadapi orang kayak gini. Karena sudah pasti kerjanya tidak pernah serius dalam memikirkan negara dan pemerintahan dan hanya sekedar menjadi pelengkap kekuasaan. Yah, namanya juga orang-orang tipe penggembira, karna kerjanya hanya cari sensasi saja sebagai penambah tawa para penguasa di senayan dan istana, tawa diatas penderitaan rakyat Indonesia.
Nah, adakah kamu termasuk 4 tipe ini, mudah2an kita masuk dalam tipe nomor satu. Naudzubillah deh, jangan sampai kita menjadi penguasa, penggede apalagi penggembira. Karna pada dasarnya kita adalah pemimpin. "Setiap kamu adalah pemimpin dan kepemimpinan itu akan dimintai pertanggungjawaban kelak." (Rasulullah SAW). Pengen jadi pemimpin yang dicintai rakyat dan bukan karna motivasi kekuasaan? Contohlah Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Bahkan Michael Hart pun menenmpatkan Rasulullah dalam urutan pertama dalam seratus tokoh pemimpin dunia.Bahkan bukan karna sekedar dicintai rakyat, kita pun juga turut mencintai rakyat. Jadilah pemimpin, bukan penguasa, penggede apalagi penggembira. Mari kita liat pertarungan para penggede di Pilpres kali ini. Akan seperti apakah nasib bangsa ini kelak di masa depan? Maka jadilah kamu pemimpin, mudah2an kita bisa menyelamatkan Indonesia dibawah naungan ridha Allah SWT.
Kamis, 02 April 2009
nasehat dari kakak kelas, semoga selalu diberi kesabaran dalam membimbing & terus menasehati kami.....
tahukah qt?
jiwa-jiwa pendahulu itu tidak putus asa akan segala bencana,
tidak lemah dan tidak pula menyerah. (QS.3:146)
layakah kita mengaku kalah dengan upaya rendah??
tetap optimis meski diri dan jiwa lelah
sungguh Allah maha mengetahui apa yang tampak dan tidak tampak
tetap semangat dan pentang mengeluh
teruslah bergerak dan menjadi inisiator...!!
bersyukurlah krn engkau tidak memiliki semua yang diinginkan,
jika engkau memiliki semuanya,
apa lagi yang hendak dicari??
bersyukurlah saat engkau tidak mengetahui sesuatu,
karena itu memberi kesempatan kepadamu untuk belajar...
bersyukurlah atas masa-masa sulit yang engkau hadapi,
karena selama itulah engkau tumbuh menjadi dewasa..
bersyukurlah atas segala keterbatasan yang engkau miliki,
karna hal itu memberimukesempatan untuk memperbaiki diri..
jiwa-jiwa pendahulu itu tidak putus asa akan segala bencana,
tidak lemah dan tidak pula menyerah. (QS.3:146)
layakah kita mengaku kalah dengan upaya rendah??
tetap optimis meski diri dan jiwa lelah
sungguh Allah maha mengetahui apa yang tampak dan tidak tampak
tetap semangat dan pentang mengeluh
teruslah bergerak dan menjadi inisiator...!!
bersyukurlah krn engkau tidak memiliki semua yang diinginkan,
jika engkau memiliki semuanya,
apa lagi yang hendak dicari??
bersyukurlah saat engkau tidak mengetahui sesuatu,
karena itu memberi kesempatan kepadamu untuk belajar...
bersyukurlah atas masa-masa sulit yang engkau hadapi,
karena selama itulah engkau tumbuh menjadi dewasa..
bersyukurlah atas segala keterbatasan yang engkau miliki,
karna hal itu memberimukesempatan untuk memperbaiki diri..
nasehat dari kakak kelas, semoga selalu diberi kesabaran dalam membimbing & terus menasehati kami.....
tahukah qt?
jiwa-jiwa pendahulu itu tidak putus asa akan segala bencana,
tidak lemah dan tidak pula menyerah. (QS.3:146)
layakah kita mengaku kalah dengan upaya rendah??
tetap optimis meski diri dan jiwa lelah
sungguh Allah maha mengetahui apa yang tampak dan tidak tampak
tetap semangat dan pentang mengeluh
teruslah bergerak dan menjadi inisiator...!!
bersyukurlah krn engkau tidak memiliki semua yang diinginkan,
jika engkau memiliki semuanya,
apa lagi yang hendak dicari??
bersyukurlah saat engkau tidak mengetahui sesuatu,
karena itu memberi kesempatan kepadamu untuk belajar...
bersyukurlah atas masa-masa sulit yang engkau hadapi,
karena selama itulah engkau tumbuh menjadi dewasa..
bersyukurlah atas segala keterbatasan yang engkau miliki,
karna hal itu memberimukesempatan untuk memperbaiki diri..
jiwa-jiwa pendahulu itu tidak putus asa akan segala bencana,
tidak lemah dan tidak pula menyerah. (QS.3:146)
layakah kita mengaku kalah dengan upaya rendah??
tetap optimis meski diri dan jiwa lelah
sungguh Allah maha mengetahui apa yang tampak dan tidak tampak
tetap semangat dan pentang mengeluh
teruslah bergerak dan menjadi inisiator...!!
bersyukurlah krn engkau tidak memiliki semua yang diinginkan,
jika engkau memiliki semuanya,
apa lagi yang hendak dicari??
bersyukurlah saat engkau tidak mengetahui sesuatu,
karena itu memberi kesempatan kepadamu untuk belajar...
bersyukurlah atas masa-masa sulit yang engkau hadapi,
karena selama itulah engkau tumbuh menjadi dewasa..
bersyukurlah atas segala keterbatasan yang engkau miliki,
karna hal itu memberimukesempatan untuk memperbaiki diri..
Senin, 30 Maret 2009
terus berjuang!!!!!!!!!!!
Jangan pernah berhenti
Biarlah cobaan membuat mu kuat
Deras terpaan membuat mu gesit
Biarkan jiwa-jiwa pemenang memenuhihati mu
Biarkan sabar menjadi penyejuk hati mu
Mari kita lanjutkan perjuangan
Biarlah cobaan membuat mu kuat
Deras terpaan membuat mu gesit
Biarkan jiwa-jiwa pemenang memenuhihati mu
Biarkan sabar menjadi penyejuk hati mu
Mari kita lanjutkan perjuangan
Langganan:
Komentar (Atom)